BANDOTAN (BASTAR AGRIMONY)
Ageratum conyzoides L.
SINONIM:
Ageratum album Hort.Berol. ex Hornem.
Ageratum arsenei B.L.Rob.
Ageratum brachystephanum Regel
Ageratum ciliare L.
Ageratum ciliare Lour.
Ageratum cordifolium Roxb.
Ageratum hirsutum Lam.
Ageratum hirsutum Poir.
Ageratum hirsutum Poiret
Ageratum humile Larran.
Ageratum humile Larrañaga
Ageratum iltisii R.M.King & H.Rob.
Ageratum latifolium Cav.
Ageratum microcarpum (Benth. ex Benth.) Hemsl.
Ageratum odoratum Bailly
Ageratum odoratum Vilm.
Ageratum suffruticosum Regel
Cacaliamentrasto Vell. Conc.
Caelestina latifolia (Cav.) Benth. Ex Oerst.
Caelestinamicrocarpa Benth. ex Oerst.
Careliabrachystephana (Regel) Kuntze
Careliaconyzoides (L.) Kuntze
Careliamutica (Griseb.) Kuntze
Eupatorium conyzoides (L.) E. H. Krause
Eupatorium paleaceum Sessé & Moc.
Sparganophorus obtusifolius Lag.
NAMA DAERAH:
Bandotan (Melayu), Babandotan (Sunda), Bandotan (Jawa), Dusbedusan (Madura).
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Rosidae
|
Ordo
|
:
|
Asterales
|
Famili
|
:
|
Asteraceae
|
Genus
|
:
|
Ageratum
|
Spesies
|
:
|
Ageratum conyzoides L.
|
DESKRIPSI:
Habitus herba, 1 tahun, tinggi 10 - 120 cm. Batang tegak atau terbaring. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, panjang 3 - 4 cm, lebar 1 - 2,5 cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau. Bunga majemuk, di ketiak daun, bongkol menyatu menjadi karangan, bentuk malai rata, panjang 6 - 8 mm, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu. Buah padi, bulat panjang, bersegi lima, gundul atau berambut jarang, hitam. Biji kecil, hitam. Akar tunggang, putih kotor.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Herba dan akar.
KONSTITUEN:
Biji: Asam-linoleat, asam-palmitat, asam-oleat. Tunas, Germakren-d, kafen, koumarin, bornil-format, eugenol, alfa-pinen, limonene, beta-mirsen, kariofilen-oksida. Tanaman: Kamfen, beta-selinen, alfa-terpinen, beta-elemen, beta-mirsen, kariofilenoksida, alfa-pinen, beta-pinen, farnesol, beta-sitosterol.
INDIKASI:
Ague, Amenorea, Atoni, Bakteria, Batuk, Beri-beri, Bisul, Cacingan, Demam, Diabetes, Diare, Dingin, Disentri, Dislokasi, Disuria, Ecchymosis, Edema, Epilepsi, Gatal, Gigitan ular, Gonorea, Gravel, Infeksi, Inflamasi, Kolik, Lepra, Luka, Mange, Masuk angina, Memar, Nyeri, Nyeri lambung, Oftalmia, Pedikulosis, Pembengkakan, Penyakit usus, Penyakit arteri, Penyakit jamur, Penyakit kelamin, Penyakit kulit, Penyakit lambung, Penyakit paru, Penyakit Rahim, Perdarahan, Persalinan, Proktosis, Prolapse, Reumatik, Sakit tenggorokan, Selesma, Sistosis, Skabies, Skistosoma, Spasme, Stafilokokkus, Stranguria, Tetanus, Wasir.
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Herba bandotan berkhasiat untuk pengobatan: Demam, malaria, sakit tenggorokan, radang paru (pneumonia), radang telinga tengah (otitis media), perdarahan, seperti perdarahan rahim, luka berdarah, dan mimisan, diare, disentri, mulas (kolik), muntah, perut kembung, keseleo, pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelah sehabis bekerja berat, produksi air seni sedikit, tumor rahim, dan perawatan rambut. Akar berkhasiat untuk mengatasi demam. Untuk pemakaian luar: Tumbuk herba segar sampai halus. Selanjutnya, campurkan minyak sayur sedikit dan aduk sampai rata, lalu bubuhkan pada luka yang masih baru, bisul, eksim, dan penyakit kulit lainnya (seperti kusta/ lepra). Giling herba kering menjadi serbuk, lalu tiupkan ke kerongkongan penderita yang sakit tenggorokan. Selain itu, daun segar dapat diseduh dan air seduhannya dapat digunakan untuk membilas mata, sakit perut dan mencuci luka. Herba sebagai homeostatik. Penggunaan dibeberapa Negara:
- Indonesia. Ekstrak kulit batang dengan air panas digunakan secara oral untuk mengobati matriks kanker dan kanker lambung. Dicampur dengan Agariatum conyzoides, Eclipta alba dan Spilanthesacmella, ekstrak dikonsumsi setelah makan pagi dan sore hari. \
- Orang India Amerika memborehkan pasta daun yang dicampur mentega pada pembengkakan wasir. Ekstrak tumbuhan dengan petroleum ether sangat menekan populasi nyamuk (Culex). Penggunaan daun dengan garam sebagai pelindung luka untuk mencegah tetanus.
- Orang Bolivia atau Peru menggunakan rebusan daun sebagai obat karminatif, diuretik, stimulant dantonik.
- Orang Brazil menganggap tanaman bersifat analgesik, antispasmodik, obat penurun panas, dan tonik, menggunakannya untuk amenore, arthrosis, kolik, rematik dan uterosis.
- Orang Kuba menggunakan obat penurun panas, sudorifik dan untuk atoni dan "pneumatosis" pada saluran pencernaan.
- Orang Dominikan menganggap rebusan kulit batang sebagai antidiare, teh daun sebagai antiinflamasi.
- Orang Haiti menambahkan sejumput garam ke jus tanaman segar dan menggunakan 2 - 3 tetes sebagai tetes hidung untuk mengendalikan epilepsi. Memborehkan jus tanaman sebagai antiseptik untuk dermatosis. Menggunakan rebusan daun untuk pendarahan, demam, kolik, demam dan kejang.
- Orang Madagaskar menggunakan daun dan batang pada kusta.
- Orang Nepal menggunakan jus ujung bunga untuk kudis dan menempelkannya pada rematik. Memborehkan jus tanaman untuk memar, luka tersayat, kutu, dan luka. Menempelkan pasta daun diatas duri untuk memudahkan pengangkatannya dari kulit. Menggunakan tanaman yang dikeringkan pada luka yang pecah akibat kusta.
- Sakit telinga tengah akibat radang. Cuci herba bandotan segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Hasilnya, peras dan saring. Gunakan air perasan yang terkumpul untuk obat tetes telinga. Sehari 4 kali, setiap kali pengobatan sebanyak 2 tetes.
- Luka berdarah, bisul, eksim. Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Turapkan ramuan kebagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. Dalam sehari, ganti balutan 3 - 4 kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.
- Luka baru. Dipakai ±5 g daun segar Ageratum conyzoides, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditempelkan pada luka dan dibalut.
- Bisul, borok. Cuci satu tumbuhan herba bandotan segar sampai bersih. Tambahkan sekepal nasi basi dan seujung sendok teh garam, lalu giling sampai halus. Turapkan ketempat yang sakit, lalu balut dengan perban.
- Rematik, bengkak karena keseleo. Sediakan satu genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar, satu kepal nasi basi, dan 1/2 sendok teh garam. Selanjutnya, cuci daun dan batang muda sampai bersih, lalu tumbuk bersama nasi dan garam. Setelah menjadi adonan seperti bubur kental, turapkan ramuan kebagian sendi yang bengkak sambil dibalut. Biarkan selama 1 - 2 jam, lalu balutan dilepaskan. Lakukan perawatan seperti ini 2 - 3 kali sehari.
- Perdarahan rahim, sariawan, bisul, bengkak karena memar. Rebus 10 - 15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali sehari.
- Tumor rahim. Rebus 30 - 60 g herba bandotan kering segar atau 15 - 30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
- Sakit tenggorokan.
- Cuci 30 - 60 g daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus.
Selanjutnya, peras dan saring. Tambahkan larutan gula batu kedalam air
perasan secukupnya dan aduk sampai rata. Minum ramuan dan lakukan tiga
kali sehari. - Cuci daun bandotan secukupnya, lalu jemur sampai kering. Selanjutnya, giling
sampai menjadi serbuk. Tiupkan serbuk kedalam tenggorokan penderita.
- Malaria, influenza. Rebus 15 - 30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
- Perut kembung, mulas, muntah. Cuci satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang sampai bersih, lalu potong - potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2 - 3 kali sehari sampai sembuh.
- Perawatan rambut. Cuci, daun dan batang bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Oleskan hasil tumbukan keseluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2 - 3 jam. Selanjutnya, bilas rambut hingga bersih.
DOSIS HARIAN:
Ekstrak etanol tanaman melindungi lesi lambung sebesar 80,59 % pada dosis 500 mg/ kg dan 89,33 % pada dosis 750 mg/ kg. Ekstrak bersifat larvasidal untuk nyamuk Aedes aegypti pada LC = 148 mg/ L. Minyak esensial daun digunakan sebagai insektisida untuk kumbang jagung (Sitophilus zeamais).
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat”. Herbal sianogenik beracun untuk hewan gembala. Berisi alkaloid pirolizidin. Tanaman ini secara klinis telah menunjukkan khasiat yang manjur untuk pengobatan penyakit-penyakit arteri, mengurangi rasa sakit dan pembengkakan dalam waktu seminggu.
SUMBER INTERNET:
-
Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html
-
Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
-
Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat
-
Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id
TAUTAN GAMBAR:
-
Category: Ageratum conyzoides, https://commons.wikimedia.org