Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

COKLAT (CACAO)

Theobroma cacao L.
<span><b>COKLAT-(CACAO)</b></span>
SINONIM:

Cacao minar Gaertn. Lli
Cacao minus Gaertn
Cacao sativa Aubl
Cacao theobroma Tussac
Theobroma integerrima Stokes
Theobroma kalagua De Wild.

Theobroma leiocarpum Bernou
Theobroma pentagonum Bernoulli
Theobroma saltzmanniana Bernoulli,
Theobroma sapidum Pittier,
Theobroma sativa (Aubl.) Lign. & Le Bey
Theobroma sativum (Aubl.) Lign. & Bey

NAMA DAERAH:

Coklat (Jawa)

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Dilleniidae

Ordo

:

Malvales

Famili

:

Sterculiaceae

Genus

:

Theobroma

Spesies

:

Theobroma cacao L.

DESKRIPSI:

Habitus pohon, tinggi 5 – 10 m. Batang berkayu, bulat, percabangan monopodial, coklat kotor. Daun tunggal, bertangkai. bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 10 – 48 cm, lebar 4 – 20 cm, hijau. Bunga tunggal, di ketiak daun, berkelamin dua, kelopak putih panjang 6-8 mm, mahkota panjang 8 – 9 mm, benang sari bentuk periuk, stamodia ungu tua, ujung putih, bakal buah beruang lima, merah. Buah buni, bulat telur, berusuk, kulit buah tebal, panjang12 – 22 cm, merah. Biji bulat telur, dibalut selaput putih, tebal, coklat. Akar tunggang, bercabang, bulat, kecoklatan.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Biji

KONSTITUEN:

Biji: Asam-oleat, asam-stearat, asam-palmitat, polifenol, selulosa. Buah: Serat, fosfor, kalsium, asam-askorbat, niasin. Eksokarp: Furfural. Testa: Teobromin, kafein, teofilin, teosterol. Tanaman: Asam-linoleat, leusin, apigenin-7-o-glukosida, asam-behenat, betakaroten. Minyak: Kolesterol. Tangkai daun: Kafein, teobromin, teofilin. Daun: Asam- klorogenat, epikatekin, asam-gentisat, asam-glikolat, kaempferol. Kecambah: 24-metilensikloartanol, sikloartanol, beta-sitosterol, biotin, kampesterol.

INDIKASI:

ADD, Adenopati, Alopesia, Asma, Bakteria, Batuk, Cacingan, Chafing, Demam, Diabetes, Diare, Eksim, Erupsi, Flu, Gigitan hewan, Gigitan ular, Hiperkinesis, Infeksi, Kanker, Kelemahan, Keriput, Kongesti, Luka bakar, Luka, Malaria, Masa kehamilan Mastosis (Benjolan pada salah satu atau kedua payudara), Mempermudah persalinan, Oftalmia, Parasit, Parturisi, Penyakit bronkus, Penyakit ginjal, Penyakit hati, Penyakit kandung kemih, Penyakit kulit, Penyakit usus, Penyakit vagina, Perdarahan, Proktosis Puting susu membesar dan mengendur (pria), Rematik, Retensi cairan, Screw, Selesma, Selulit, Skabies, Tekanan darah tinggi, Thyroidosis, Tumor, Wasir

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Penggunaan sehari-hari biji dapat digunakan untuk obat pusing, obat wasir, obat tekanan darah rendah, obat cacing dan perangsang saraf.

  • Minyak atau mentega kakao merupakan emolien yang sangat baik, digunakan untuk melembutkan dan melindungi tangan dan bibir pecah-pecah.
  • Eksim, kulit kering: Panggang 10 - 12 biji dan ditumbuk, tempelkan pada tempat yang sakit sebagai tapal setelah kompres selagi hangat
  • Rebusan akar sebagai emenagoga (meningkatkan atau merangsang aliran haid) dan ekbolik (meningkatkan tenaga dengan merangsang kontraksi rahim).
  • Husk (sekam, kulit ari) secara tradisional digunakan untuk mengobati nyeri kehamilan, demam, dan batuk.
  • Polong Theobroma cacao L. dan tangkai Elaeis guineensis (Kelapa sawit) dibakar bersama-sama, dituangkan ke dalam wadah air dan digunakan untuk mandi anakanak yang terinfeksi dengan craw-craw (penyakit kulit gatal disebabkan oleh larva cacing filaria yang menyebabkan onchocerciasis berpindah tempat ke jaringan subkutan).
  • Orang Kolombia menggunakan teh daun sebagai kardiotonik diuretik.
  • Orang Dominikan menyarankan diobati theobromine diuretik pada daun yang baik untuk masalah ginjal.
  • Orang Haiti menggunakan rebusan biji sebagai stimulan diuretik
  • Orang Amerika Latin menganggap memijat dengan mentega kakao dapat Nmengobati selulitis dan keriput.
  • Orang Meksiko memborehkan daun muda ke luka untuk mencegah infeksi.
  • Orang Nigeria menggunakan akar untuk anemia, yang memiliki aktivitas menstabilkan membrane, menyediakan beberapa mineral dan membantu menstabilkan sel darah merah akibat cedera.
  • Orang Kuna Indian di Panama menggunakan infus bunga untuk konjungtivosis, terutama botfly (cacing pada mata).
  • Orang Peru menggunakan mentega kakao yang dioleskan secara topikal untuk wasir dan mialgia. Mereka mengkonsumsi puding nasi coklat dengan kayu manis sebagai laktagoga. Orang Peru memberi makan sapi dengan cangkang kakao untuk meningkatkan aliran susu, kandungan mentega dan lemaknya. Orang Peru mengkonsumsi rebusan buah untuk kejang, batuk, disentri dan pertusis.
  • Orang Venezuela memborehkan minyak biji pada luka bakar, bibir retak, erupsi kulit, payudara yang sakit, luka dan lainnya. Memasukkan mentega kakao ke dalam rektum dan vagina untuk meredakan iritasi.
  • Pusing. Dipakai ±15 g serbuk biji kering coklat, diseduh dengan 1/2 gelas airpanas, diaduk sampai rata, diminum sekaligus.
  • Biji kakao digunakan untuk infeksi penyakit usus, diare dan sebagai sekretolitik. Biji kakao digunakan juga untuk mengatur tiroid dan sebagai stimulan ringan (dalam minuman yang mengandung kafein).
  • Sediaan cangkang biji kakao digunakan untuk hati, kandung kemih, penyakit ginjal, diabetes, sebagai pengobatan tonik dan secara umum sebagai astrigen untuk diare.
  • Cocoa Butter digunakan oleh industri farmasi dan kosmetik sebagai bahan yang tidak aktif dalam sediaan dermatologis.
DOSIS HARIAN:

1 – 2 sendok teh coklat/ cangkir air dan atau/ cangkir susu.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat”. Dosis yang terlalu besar menyebabkan mual dan diare. Dapat berinteraksi penghambat monoamin oksidase (MAOI) dan menyebakan kenaikan tekanan darah. Dapat berinteraksi dengan kontrasepsi oral dan antibiotik kuinolon, sehingga meningkatkan efek stimulasi herbal. Biji coklat dapat menyebabkan konstipasi karena kandungan tanin. Biji coklat dan cangkaknya mengandung metilsantin, terutama teobromin, yang memiliki efek diuretik, bronkolitik, dan vasodilatasi. Zat tersebut juga merangsang kinerja otot jantung dan bertindak sebagai relaksan otot. Cocoa butter konstituen utamanya adalah trigliserida. Dalam dosis tinggi tidak menyebabkan peningkatan serum kolesterol dan fraksi LDL. Konsumsi biji dan cangkang kakao dalam dosis besar menyebabkan sembelit karena kandungan tanin. Produk kakao dan kakao dapat menyebab-kan reaksi alergi. Kandungan amina biogenik (Termasuk fenil etil amin, tiramin, triptamin, serotonin) biji coklat dapat memicu serangan migrain.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  4. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat

  5. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Foto pribadi, Desa Lebung, Kec. Mataram Baru, Lampung Timur

  2. Theobroma cacao aLarger Than Life Plant, https://betheheroofyourownkitchen.wordpress.com