Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

KELAPA (COCONUT)

Cocos nucifera L.
<span><b>KELAPA-(COCONUT)-</b></span>
SINONIM:

Calappa nucifera (L. ) Kuntze
Cocos indica Royle

Cocos nana Griff.

NAMA DAERAH:

Baku (Aceh), Krambi (Gayo), Krambir (Batak), Ohi (Nias), Krambie (Minangkabau), Nyiui (Lampung), Kelapa (Sunda), Kelapa (Jawa), Klopo (Jawa), Nyuh (Bali), Nian (Timor), No (Roti), Bongo (Gorontalo), Bongo (Buof), Aluu (Toraja), Kaluku (Bugis) Kaluku (Makasar), Nur (Aur), Niur (Seram), Ninelo (Ambon) Niwelhoni (Buru), Igo (Ternate).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Liliopsida (Berkeping satu/ monokotil)

Sub Kelas

:

Arecidae

Ordo

:

Arecales

Famili

:

Arecaceae

Genus

:

Cocos L.

Spesies

:

Cocos nucifera L.

DESKRIPSI:

Habitus pohon, tinggi 20-30 m. Batang tegak, silindris, permukaan kasar, coklat. Daun majemuk, menyirip, bentuk pita, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 0,5-1 m, lebar 3-4 cm, berpelepah, tangkai silindris, panjang 0,5-1 m, hijau, pertulangan sejajar, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, panjang 25-40 cm, tangkai segi tiga, panjang 10-15 cm, kuning, kelopak bercangap, kuning tua, benang sari panjang 3-5 cm, kuning, tangkai putik silindris, kuning, mahkota lonjong, lima helai, kuning. Buah batu, bulat telur, berkulit serabut, hijau. Biji bulat, berkulit keras, coklat. Akar serabut, coklat.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Buah

KONSTITUEN:

Biji: Asam-laurat, asam-miristat, serat, asam-palmitat,asam-caproat. Hull husk: Lignin, selulosa. Buah: Kampesterol, beta-sitosterol, alfa-terpineol. Biji minyak: Alfa-amirin, alfa-tokoferol, beta-amirin, beta-sitosterol, kampesterol. Daun: Alanin, alumunium, arginin, asam-aspartat, asam-gentisat. Endosperm: Alanin, arginin, asam-aspartat, asam-kaproat, asam-dekanoat. Resin, Eksudat, Sap: Sukrosa, glukosa, fruktosa, rafinos, inositol. Jus: Fruktosa, glukosa, sukrosa.

INDIKASI:

Abses, Alaktea, Alopesia, Amenorea, Asma, Bakteri, Batuk, Bengkak, Borok, Cacat pendengaran (Otosis), Cacingan, Debilitas, Demam, Diabetes, Disenteri, Dismenorrhea, Disuria, Dropsi, Erisipelas, Faringosis, Flu, Gonorrhea, Hematemesis, Hemoptisis, Hepatosis, Impotensi, Infeksi, Inflamasi, Jamur, Kakeksia, Kalkulus (Deposit keras kalsium pada gigi, ginjal atau empedu), Kandida, Kanker, Kanker payudara, Karies, Keguguran, Kehamilan, Kekurangan vitamin C (Scurvy), Keluarnya lendir secara berlebihan, Kudis, Lambung, Luka, Luka bakar, Luka memar, Luka tenggorokan, Mastosis, Mempermudah kelahiran, Menoragia (Darah haid berlebihan), Mikosis, Mual, Muntah, Parasit, Penyakit gusi, Penyakit kelamin, Penyakit kulit, Penyakit paru, Penyusutan bola mata setelah cedera infeksi atau penyakit, Perdarahan, Beruban, Retensi cairan, Ruam kulit, Sakit gigi, Sakit kepala, Sakit kuning, Selesma, Sembelit, Sifilis, Tekanan darah tinggi, Tifoid, Tuberkulosis, Tumor, Uterosis.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Akar Cocos nucifera berkhasiat sebagai obat demam dan diare, air buahnya digunakan untuk penambah kekuatan. Jus buahnya digunakan untuk mengobati keracunan, kolera dan bersifat diuretik. Jus kelapa segar dengan tepung beras dijadikan tapal untuk karbunkel, luka gangren, ulkus yang lama sembuhnya (indolent ulcer). Air kelapa juga digunakan untuk demam, keluhan kemih dan menghentikan muntah.

  • Jus hijau, kelapa mentah direbus dan diminum untuk meringankan diare.

  • Di Somoa, minyak kelapa digunakan sebagai pencahar dan untuk meringankan penyakit lambung.

  • Rebusan sabut kelapa telah digunakan di obat tradisional Brasil timur laut untuk pengobatan diare dan arthritis.

  • Air kelapa juga telah digunakan sebagai hidrasi intravena jangka pendek dan cairan resusitasi (upaya untuk mempertahankan kehidupan) dalam keadaan darurat.

  • Kulit akar digunakan sebagai astringen, stiptik, hemoragi, penyakit rahim, bronkitis, keluhan hati dan disentri.

  • Kepulauan Admiralti. Akar muda atau daun tanaman kelapa dikunyah untuk diare.

  • Brazil. Rebusan serabut digunakan untuk mengobati diare dan artritis.

  • Kepulauan Cook. Ekstrak air endosperma yang diparut dan jus Citrus aurantium digunakan untuk merendam tulang yang retak dan keseleo. Endosperma digunakan secara oral untuk astenia. Minyak, dicampur dengan Phyllanthus virgatus yang digerus, digosok di sekitar telinga untuk mengobati infeksi telinga. Ekstrak dahan kelapa yang dikeringkan digunakan secara per oral untuk filariasis. Cairan larutan kulit kayu yang dikeringkan atau serabut dicampur kulit pohon Hibiscus tiliaceusyang diserut digunakan secara eksternal untuk merendam fraktur dan keseleo. Akar Ficus prolixayang ada dalam tanah digoreng dengan krim kelapa yang terbuat dari endosperma segar. Dan minyak yang dihasilkan digunakan secara per oral sebagai obat pencahar dalam mengobati berbagai penyakit serius.

  • Ekuador. Ekstrak dengan air panas tanaman digunakan secara per oral untuk membuat wanita menjadi mandul.

  • Fiji. Minyak digunakan secara eksternal untuk mencegah kerontokan rambut. Minyak dihangatkan dengan bawang merah dan bawang putih dioleskan untuk sakit telinga. Air buah yang belum masak digunakan secara per oral untuk mengatasi masalah ginjal.

  • Ghana. Susu kelapa digunakan secara per oral untuk diare.

  • Guatemala. Ekstrak air panas dari buah kering digunakan secara per oral sebagai obat penurun panas dan sudorific dan untuk radang dan radang ginjal. Ekstrak dengan air panas buah yang dikeringkan dioleskan secara eksternal pada luka, bisul, memar, borok, infeksi kulit, mukosa, dermatitis, radang, abses, dan furunkel (radang kulit yang membentuk abses).

  • Haiti. Rebusan perikarp yang dikeringkan digunakan secara per oral untuk amenore. Minyak esensial segar dapat dioleskan pada luka bakar.

  • Hawaii. Ekstrak cair buah digunakan secara peroral untuk asma.

  • Keracunan. 1 butir kelapa hijau dilubangi ujungnya. Kemudian airnya diminum sampai habis.

  • Sakit panas dalam. 1 butir buah kelapa hijau yang telah dilubangi ujungnya dan 1 butir telur ayam kampung mentah dimasukan ke dalam buah kelapa tersebut, diminum pada siang hari.

  • Sakit panas. 1 gelas air kelapa muda dan 1 sendok madu dicampur dan diaduk sampai rata. Untuk dewasa: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Untuk balita: 2 kali sehari, 1/2 cangkir teh.

  • Demam berdarah. 1 butir buah kelapa dilubangi ujungnya, 1 buah jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian air jeruk nipis dimasukan ke dalam buah kelapa dan diaduk sampai merata, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

  • Kencing batu. 1 butir buah kelapa hijau dilubangi ujungnya dan 1 butir telur nayam kampung mentah, dicampur dan diaduk. Kemudian diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

  • Mengurangi sakit waktu haid. 1 gelas air kelapa hijau dan 1 potong gula aren, dicampur dan diaduk sampai merata, diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore, selama 3 hari berturut-turut.

  • Influenza. 1/4 butir buah kelapa dan 1 rimpang kencur sebesar ibu jari diparut, kemudian kedua bahan dicampur merata, ditambah 1 gelas air masak dan diperas untuk diambil airnya, diminum 1 kali sehari.

  • Morbili. 2 helai daun kelapa kering, 1/2 genggam daun krokot, 1/2 rimpang dringo, ½ rimpang bangle, 1/2 genggam daun petai cina, adas pulawaras secukupnya. Semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus. Kemudian borehkan pada bagian yang sakit.

  • Cacing kremi. 1/4 butir buah kelapa dan 1 buah wortel diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur, ditambah 1 gelas air, diperas dan disaring, diminum malam hari menjelang tidur.

  • Sakit gigi berlubang. Tempurung kelapa (batok) dibakar dan minyak yang keluar di pinggir api diambil dengan kapas dan digulung sebesar lubang gigi dimasukan ke dalam lubang gigi yang sakit.

  • Ubanan. 1/2 butir buah kelapa tuadiparut ditambahkan airnya diperas untuk diambil santannya; kemudian air santan tersebut diberi garam secukupnya dan diaduk sampai merata, kemudian diembunkan semalam di luar rumah. Digunakan dengan cara sebagian dari santan untuk mengurut bagian yang beruban dan dibiarkan 10 -15 menit, sebagian santan lagi dipergunakan untuk keramas secara teratur 3 hari sekali.

  • Ketombe. buah kelapa tua dan nanas, 1 butir jeruknipis, 1/2 butir buah kelapa dan 1/4 buah nenas diparut untuk diambil airnya dan 1 ½ gelas air kelapa itu sendiri, semua bahan tersebut dicampur sampai merata dan disaring digunakan untuk keramas 5 hari sekali.

  • Demam. Dipakai ± 15 g akar Cocos nucifera direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

DOSIS HARIAN:

Food pharmacy. Empat sendok jahe dalam air kelapa sebagai emenagoga. Dapat digunakan secara internal dan eksternal. Lindungi dari cahaya, tutup dengan rapat. Suhu maksimum 25C.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Tidak ada bahaya kesehatan yang diketahui penggunaan sebagai obat, bahan mentah atau bahan pembawa obat-obatan bersama dengan makanan (Termasuk penggunaannya dalam ekstraksi asam lemak rantai pendek dan menengah serta dalam pembuatan sabun dan agen pelarut).

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. Herb-Drug Interactions, http://www.stuartxchange.com

  4. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  5. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat

  6. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Category: Cocos nucifera, https://commons.wikimedia.org