KEMANGI (HOLY BASIL)
Ocimum tenuiflorum L.
SINONIM:
Geniosporum tenuiflorum (L. ) Merr.
Lumnitzera tenuiflora (L. ) Spreng.
Moschosma tenuiflorum (L. ) Heynh.
Ocimum anisodorum F. Muell.
Ocimum caryophyllinum F. Muell.
Ocimum hirsutum Benth.
Ocimum inodorum Burm. f.
Ocimum monachorum L.
Ocimum sanctum L.
Ocimum scutellarioides Willd. ex Benth.
Ocimum subserratum B. Heyne ex Hook. f.
Ocimum tomentosum Lam.
Plectranthus monachorum (L. ) Spreng.
NAMA DAERAH:
Lampes (Sunda), Lampes (Jawa Tengah), Kemanghi (Madura), Uku-uku (Bali), Lufe-lufe (Ternate).
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Asteridae
|
Ordo
|
:
|
Lamiales
|
Famili
|
:
|
Lamiaceae
|
Genus
|
:
|
Ocimum L.
|
Spesies
|
:
|
Ocimum tenuiflorum L.
|
DESKRIPSI:
Habitus berupa semak semusim, tinggi 30-150 cm. Batang berkayu, segi empat, beralur, bercabang, berbulu, hijau. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 14-16 mm, lebar 3-6mm, tangkai panjang ±1 cm, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, berbulu, daun pelindung bentuk elips, bertangkai pendek, hijau, mahkota bulat telur, putih keunguan. Buah kotak, coklat tua. Biji kecil, tiap buah terdiri 4 biji, hitam. Akar tunggang, putih kotor.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Tumbuhan keseluruhannya
KONSTITUEN:
Tanaman: Serat, geranial, neral, asam-asetat, sitral. Biji: Asam-linoleat, asam-oleat, asam-palmitat, asam-stearat, asam-alfa-linolenat. Daun: Kalsium, Metil-eugenol, metil-kavikol, eugenol, asam-ursolat. Kulit pohon: Asam-rosmarinat, isotimusin, asam-karnosat, eugenol, asam-ursolat. Perbungaan: Asam-karnosat, asamrosmarinat, asam-sinapat, asam-ursolat, eugenol.
INDIKASI:
Alzheimer, Asma, Bakteria, Batu kerikil di ginjal atau kandung kemih, Bengkak, Cacing gelang, Cacingan, Cegukan, Demam yang sangat tinggi, Demam, Depresi, Diare, Dispepsia, Dispnea (sesak), Disuria, Epitaksis, Escherichia, Flu, Gigitan hewan, Gigitan ular, Gonorea, Gugup, Hemiplegia, Infeksi jamur, Infeksi, Inflamasi, Jamur, Kandida, Kanker empedu, Kanker hati, Kanker usus besar, Kanker, Kolera, Kolik, Konstipasi, Kram, Kutil, Leukoderma (Vitiligo), Malaria, Nyeri haid, Nyeri teling, Nyeri, Oftalmia, Penyakit bronkus paru, Penyakit hati, Penyakit infeksi ragi, Penyakit jantung, Penyakit kelamin, Penyakit kulit, Penyakit lambung, Penyakit limpa, Stafilokokus, Penyakit otak, Penyakit paru, Penyakit pernafasan, Penyakit selaput hidung, Penyakit sendi, Penyakit saraf, Penyakit telingah bagian tengah, Penyakit usus, Radang selaput lendir hidung dan tenggorokan, Radiasi, Rematik, Rinitis atrofi, Sakit kepala, Sakit pinggang, Salmonella, Selesma, Sendawa/ perut kembung, Susah tidur, Tekanan darah tinggi, Tipoid, Tuberkulosis, Ulkus, Urogenitosis, Virus.
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Penggunaan sehari-hari daun Ocimum sanctum berkhasiat sebagai peluruh air susu ibu, sebagai obat penurun panas dan memperbaiki pencernaan. Herba tonik, menyegarkan dan bermanfaat meningkatkan vitalitas.
Di Semenanjung Malaya, daun dikonsumsi secukupnya sebagai salad, tetapi tidak digunakan untuk makanan penyedap.
Di Filipina, rebusan daun digunakan untuk aromatic baths.
Rebusan akar dan daun digunakan untuk sifilis, secara eksternal digunakan untuk nyeri rematik dan kelumpuhan. Biji rebusan digunakan sebagai demulsen (yang menawar rasa sakit). Tanaman yang dikeringkan, direbus dan digunakan untuk batuk, diare, radang selaput lendir hidung, bronkitisserta diare. Rebusan akar digunakan sebagai diaporetik (yang mengeluarkan keringat) untuk demam malaria.
Jus daun dianggap ekspektoran, dokter Hindi menggunakannya untuk radang selaput lendir hidung (selesma) dan bronkitis.
Jus daun digunakan untuk sakit telinga. Infus (seduhan) daun digunakan untuk malaria, sebagai penghangat lambung dan penyeimbang hati. Jus segar merangsang muntah dan mengusir cacing. Campur dengan madu, jahe dan jus bawang, digunakan sebagai ekspektoran untuk bronkitis dan batuk.
Di Jawa, digunakan untuk meningkatkan sekresi air susu.
Di India, jus daun tradisional digunakan untuk batuk, bronkitis, asma,malaria, ndisentri, situasi stres, cacingan, infeksi jamur dan sebagai diuretik.
Di India dan Afrika Selatan, tanaman ini digunakan sebagai pengusir nyamuk.
Penelitian di India telah menunjukkan, bahwa kemangi dapat membantu menurunkan tekanan darah dan memiliki sifat antiinflamasi, mengurangi rasa sakit dan mengurangi demam.
Penelitian yang lebih terdahulu menunjukan, bahwa herbal tersebut memperkuat daya tahan tubuh, melindungi terhadap radiasi, memiliki khasiat antikanker, dan menghambat produksi sperma.
Pengobatan Ayurvedik digunakan untuk demam. Resep klasik India mencampur kemangi dengan lada hitam (Piper nigrum), jahe (Zingiber
officinale) dan madu dalam pengobatan yang mencegah infeksi dan mengendalikan demam tinggi.
Pelancar ASI. Dipakai ± 25 g daun segar Ocimum sanctum, dicuci dan dimakan mentah sebagai lalap.
Bau badan dan bau keringat. Daun, biji dan akar kemangi ditumbuk halus, diseduh dengan air panas, disaring, tambah gula aren, minum pagi dan malam hari.
Bau mulut, badan lesu. Lalap daun kemangi.
Panas dalam, sariawan. Daun segar atau kering, secukupnya direbus, minum.
Peluruh gas perut dan peluruh haid. Daun secukupnya segar atau kering direbus, minum.
Ejakulasi prematur. Minum rebusan kemangi atau makan kemangi secukupnya.
DOSIS HARIAN:
2g rebusan serbuk herbayang dikeringkan 2-3× / hari, 500-1. 000mg (4:1), serbuk ekstrak herba terkonsentrasi 2-3× / hari, 1-2 sdt herba / cangkir air 2-3×/ hari, 0,5-1 sdt herba sirup hingga 3×/ hari.
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Tidak dianjurkan untuk bayi. Tidak digunakan dalam jangka panjang. Sebagai sumber eugenol, untuk beberapa varietas cengkeh (hingga 20% eugenol), kayu manis (3,8%), dan allspice (Pimenta dioica (L. ) Merr. ) (3,6% eugenol). Selasih dan kemangi merupakan salah satu rempah-rempah sumber eugenol yang memiliki berbagai macam aktivitas biologis diantaranya: Radioprotective: Efek radioprotectif dari dua flavonoid, orientin dan vicenin daun Ocimum tenuiflorum dipelajari dengan mengevaluasi kelainan kromosom dalam sel sumsum tulang tikus yang diradiasi. Hasil penelitian menunjukkan flavonoid selasih dapat memproteksi manusia dari radiasi. Antidiabetes / hipoglikemik: Dalam sebuah penelitian, salah satu dari 24 dari 30 tanaman obat, Ocimum tenuiflorum menunjukkan aktifitas penurunan glukosa darah yang signifikan.
SUMBER INTERNET:
-
Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html
-
Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go
-
Herb-Drug Interactions, http://www.stuartxchange.com
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
-
Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat
-
Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id
TAUTAN GAMBAR:
-
Category: Ocimum tenuiflorum, https://commons.wikimedia.org